Miris! DAM Gambiran Jebol Diabaikan Tapi Untuk Bayar Konser Slank Uang Ada

Warga petani saat mengeluruk ke DPUTR
Sumber :
  • Achmad Fuad Afdlol

Bakir, salah satu petani Desa Bareng, menyampaikan kalau debit air yang tidak lancar diduga adanya aktivitas keramba di aliran Kali Temi (saluran BLB6).

Wakil Ketua DPRD: Lumajang Tidak Mungkin Bangkrut

"Sebelumnya, kami dari 4 perwakilan petani dari 4 desa mendatangi DPUTR pada Jumat (26/05/2023) lalu dan di temui Staf Bidang Sumber Daya Air DPUTR Kabupaten Lumajang, dan akan menyampaikan keluhan petani yang akan disampaikan kepada Pimpinan," ucap Bakir.

Pantauan di lapangan, pertemuan antara petani dan petugas DPUTR dilakukan di ruangan rapat. Dihadiri oleh Kabid SDA Hari Sudjoko, Humas DPUTR Subowo, serta Juru pengairan Atau kepala UPT Kecamatan Lumajang.

Terancam Bangkrut, Lumajang Posisi “Top Scorer” Dalam Belanja Pegawai

Kekecewaan warga berawal adanya even konser Slank, yang telah menghabiskan anggaran APBD sebesar Rp 1 miliar, sedangkan untuk pembangunan demi kelangsungan hidup petani pemerintah enggan menggelontorkan anggaran sebesar itu.

"Saya Ketua HIPPA Desa Boreng mewakili para petani, kalau jebolnya DAM Gambiran ini sudah menginjak tahun ke-3 dan sampai saat ini tidak ada tanda tanda untuk pelaksanaan pembangunan. Sedangkan untuk konser musik Slank yang menghabiskan anggaran Rp 1 miliar pemerintah daerah mampu menganggarkan, untuk para petani selalu tidak ada anggaran dan selalu mengatakan sedang pengajuan ke Provinsi Jawa Timur," bebernya.

Rp 1,05 Miliar Digelontorkan untuk BLT Buruh Rokok dan Petani Tembakau

Kehadiran Bakir bersama petani lainnya ke kantor DPUTR ini, hanya untuk mengklarifikasi terkait pembangunan DAM Gambiran yang jebol 3 tahun lalu, yang mengakibatkan kekeringan panjang. 

"Kami hanya meminta untuk diupayakan supaya air bisa mengaliri sawah, apabila pemerintah daerah tidak mempunyai anggaran, kami tidak menuntut yang banyak, ya disesuaikan anggarannya dengan kemampuan daerah," tambahnya. 

Halaman Selanjutnya
img_title