Depresi, Pria Banyuwangi Diamankan setelah Ancam Warga dengan Pisau dan Batu
- jumroini subhan / Viva Banyuwangi
"Ketika Nuryono diamankan, rencananya dia akan dipasung di rumahnya, tapi saya melarang. Menurut saya, itu bukan solusi yang baik. Lebih baik Nuryono mendapatkan pengobatan karena dia hanya mengalami depresi," kata Kepala Desa Plampangrejo Yudi Wiyono.
Ternyata, Nuryono bukan kali pertama melakukan tindakan merusak ketika mengalami depresi. Sebelumnya, dia juga pernah marah-marah dan memecahkan kaca jendela serta pintu rumah saudaranya, serta melempari warga dengan batu ketika mendekat.
"Saat sedang stres, dia tidak bisa terkendali. Dia melempari semua orang yang mendekatinya dengan batu. Bahkan kemarin, beberapa warga sampai mengatakan bahwa dia harus diasingkan," ungkap Kades.
Menurut Sarimu (52), seorang anggota Tim (TAGANA) Tanggap Siaga Bencana dan Penanggulangan Sosial (TAGSUS) yang juga bertugas di Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (PPKB) Kabupaten Banyuwangi, penting bagi pemerintah untuk segera menangani permasalahan tersebut guna mencegah potensi masalah di lingkungan sekitar
“Dengan tindakan cepat dari pihak berwenang, kita berharap situasi dapat dikendalikan sebelum bertambah kompleks,” jelasnya.
Menurutnya, diduga Nuryono selalu menjalani kehidupan yang terasa sendiri karena kehilangan kedua orang tuanya. Akibatnya, perilakunya selalu terlihat aneh. Ketika ditanya oleh saudaranya, diduga ia meminta motor besar dengan nada keras.
Saat ini, Nuryono sedang dirawat di rumah sakit jiwa untuk mendapatkan perawatan kesehatan agar sembuh dari depresi. Pemerintah Desa juga akan menyediakan Surat Pernyataan Miskin (SPM) untuk biaya kelanjutan berobat, mengingat keadaannya yang tidak mampu sejak orang tuanya meninggal dunia.