Sempat Dibekukan, Pertuni Banyuwangi Pilih Ketua Baru Lewat Muscab
- Fitri Anggiawati/VIVA Banyuwangi
Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Persatuan tunanetra Indonesia (Pertuni) Banyuwangi menggelar musyawarah cabang (muscab) dengan mengusung tema Jenggirat Tangi Pertuni Banyuwangi Menuju Masyarakat yang Inklusi pada Minggu (16/07/2023) di Kantor Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB) Banyuwangi.
Untuk diketahui, muscab yang dihadiri ratusan anggota tersebut seharusnya digelar pada tahun 2020 berdasar Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), seperti yang diungkapkan Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Jawa Timur Setiawan Gema Budi.
Gema mengatakan, alasan penundaan adalah pada tahun 2020, pengurus lama Pertuni Banyuwangi meminta perpanjangan masa jabatan dengan alasan dana, yang kemudian mendapatkan persetujuan Pertuni Provinsi dengan perpanjangan 6 bulan.
"Kemudian minta perpanjangan (jabatan lagi) dengan alasan anggota susah, oke kita perpanjang lagi 6 bulan kedua," katanya.
Kemudian setelah masa toleransi kedua habis, Indonesia yang saat itu dilanda pandemi Covid-19 juga tak bisa mengadakan muscab, meskipun sebetulnya bisa jika dilakukan secara daring namun banyak ditolak karena merasa kurang mengena jika dibandingkan pertemuan langsung.
"Kita tindak lanjuti, ternyata masih sulit. Sehingga dengan dasar komunikasi tadi, kita bekukan pada 2022 akhir, dan kita (Pertuni Jatim) ambil alih. Itu diperbolehkan sesuai AD/ART," ujarnya.
Pihaknya kemudian membentuk panitia untuk menggelar muscab ke-7 organisasi tersebut dalam waktu 3 bulan terakhir guna memilih ketua baru Pertuni Banyuwangi yang sebelumnya dijabat oleh Muda'in asal Kecamatan Cluring.