Lomba Drum Band Berlangsung Semarak, Kadispendik Kaitkan dengan Generasi Stroberi

Tim drum band SDN 1 Lateng
Sumber :
  • Fitri Anggiawati/VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi –  Lomba drum band etnik 2023 Persatuan Drum Band Indonesia (PDBI) berlangsung meriah di halaman depan Pendapa Sabha Swagata Blambangan pada Minggu (03/09/2023) pagi. 

Puluhan Guru SMP Ikut Pelatihan Kesehatan Reproduksi

Diikuti berbagai sekolah dari tingkat sekolah dasar dan menengah pertama, peserta beradu skill hingga memukau juri serta masyarakat yang hadir dan berkumpul di lokasi acara. 

Tak hanya menampilkan harmonisasi nada dari alat musik yang dimainkan, peserta juga mengenakan kostum etnik yang kian membuat acara semakin menarik. 

Ini Pesan Kepala Disdikbud Bireuen Kepada Kepala Sekolah dan Guru PAUD

Sebagai pembuka, tim drum band yang telah meraih berbagai penghargaan yaitu Alun Wira Taruna dari SD Negeri 1 Lateng, Kecamatan Banyuwangi tampil baik dengan keselarasan nada dan kostum yang apik. 

Penampilan dilanjutkan oleh SDN Tamansari Kecamatan Licin, dan SDN Sarimulyo Kecamatan Cluring dengan timnya yang bernama Gema Lokananta Band's sesuai nomor urut yang telah ditetapkan sebelumnya. 

Kunjungi SMPN 1 Singojuruh, Bupati Banyuwangi Soroti Praktik Parenting

Penampilan SDN Sarimulyo dapat dikatakan sebagai salah satu penampilan yang mengesankan, karena tak hanya menampilkan lagu Luk Luk Lumbu, tim berjumlah 40 anak tersebut juga tampil dengan dukungan properti dan suar warna warni. 

Tak pelak, penampilan yang mengusung The Magic of Banyuwangi tersebut mendapatkan tepuk tangan meriah dari para penonton yang hadir yang didominasi ibu dan anak. 

Setelah menampilkan atraksi di depan pada juri, tim kemudian melanjutkan kirab yang menyusuri Jalan Panglima Sudirman, Jalan dr. Soetomo, untuk kemudian finish di Taman Blambangan. 

Sementara di depan Pendapa Sabha Swagata Blambangan masih menampilkan sekolah yang berada di urutan berikutnya, yaitu Madrasah Ibtidaiyah (MI) Bustanul Mubtadin dari Ketapang Kecamatan Kalipuro, SDN Kepatihan, serta MI Al Falah. 

Setelah tingkat sekolah dasar selesai, lomba drum band dilanjutkan dengan penampilan dari sekolah tingkat pertama (SMP), di antaranya SMPN 3 Banyuwangi, Madrasah Tsanawiyah (MTs) Darunnajah, SMPN 1 Banyuwangi, serta SMPN 2 Siliragung. 

Sementara itu, memimpin pembukaan lomba drum band, Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Banyuwangi Suratno yang bersyukur kegiatan tersebut dapat kembali terselenggara setelah Indonesia melalui badai Covid-19 dalam beberapa tahun. 

"Drum band etnik pernah menjadi besar di Banyuwangi dan menjadi rujukan kabupaten/kota se-Indonesia," ujar Suratno dalam pidatonya. 

Bahkan, ia menyebut bahwa pagelaran tersebut pernah mendapatkan apresiasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kemudian menjadi semangat PDBI Banyuwangi semangat untuk kembali berjaya. 

Suratno menambahkan, digelarnya acara tersebut selain menjadi ajang para siswa untuk mengukir prestasi, juga sebagai sarana edukasi masyarakat mengajari untuk saling bekerjasama. 

Selain itu agar anak-anak memiliki kepercayaan diri yang tinggi, tak lagi memiliki rasa minder dan sikap lembek, terlebih generasi saat ini mendapat julukan generasi stroberi, atau gampang mengkerut. 

Generasi stroberi banyak diartikan bahwa generasi muda saat ini memiliki kreatifitas yang tinggi dan ide cemerlang, namun mudah hancur dengan tekanan sosial, sehingga tak lagi mau bekerjakeras karena menyerah menghadapi tekanan atau ujian yang dihadapi. 

"Melalui drum band ini mari kita tunjukan bahwa anak Banyuwangi memiliki jiwa yang tangguh dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi," tandasnya.