Captain Hanafi Herlim Ungkap Detail Terbaru Jatuhnya Pesawat Jeju Air

Captain Hanafi Herlim Ungkap Detail Jatuhnya Pesawat Jeju Air
Sumber :
  • tvOne news

Jakarta, VIVA Banyuwangi –Insiden jatuhnya pesawat Jeju Air pada Selasa dini hari terus menjadi perhatian dunia. Dalam siaran langsung TV One, Captain Hanafi Herlin memberikan penjelasan terbaru terkait penyebab signifikan jatuhnya pesawat Jeju Air.

Kinerja APBN 2024: Defisit 2,29% dan Pertumbuhan Pendapatan Negara yang Positif

Dalam wawancara eksklusif, Captain hanafi Herlim, seorang Pilot Senior, menjelaskan serta memperagakan jatuhnya pesawat, menggunakan pesawat mainan agar mudah dipahami dalam melihat peragaan tersebut.

Sebelum masuk ke dalam penjelasan. Captain Hanafi mengucapakan bela sungkawa yang setinggi-tingginya kepada keluarga korban atas musibah tragedis yang terjadi.

Momen Terakhir Pilot Jeju Air Beredar Luas Di Medsos, Hoax?

Faktor pemicu terjadi kecelakaan diungkap, pertama pilot memutuskan untuk untuk landing di runway zero one dari utara tapi pada saat 600 atau 700 fet pesawat sudah mulai ancang-ancang ingin mendarat, tiba-tiba kemungkinan besar terkena Bird Strike sehingga menyebbakan mesin rusak.

Captain Hanafi mengungkap, satu demi satu mesin akan mati lalu pada saat itu entah bagaimana pilot memberikan intruksi kepada kopaletnya untuk go round, padahal pada saat itu posisi sudah siap untuk mendarat kalau seandainya pada saat itu diteruskan untuk melakukan pendaratan mungkin tidak akan terjadi kecelakaan yang sangat besar sekali.

Meningkatnya Korban Kekerasan dan Perdagangan Orang: Data Terbaru Perempuan dan Anak 2022-2024

Pilot melakukan pembatalan landing sehingga terbang kembali menuju ke landasan yang satunya. Pada saat mengambil ancang-ancang menuju pinggir runway dengan speed yang sangat minim power tidak ada landingir sudah terlanjur di upkan flapsnya sudah terlanjur diminimalkan pada saat menjelang mendarat.

Pada saat ingin mengambil landasan pacu 19 one night speednya pada saat itu sudah semakin menurun karena menggunakan flaps 15.

“Jika menggunakan flaps lebih sedikit akan membutuhkan runway yang panjang sekali pada saat mendarat dan pada saat itu, karena mesin sudah mati keduanya haidrulik mati sehingga landing gear  juga tidak akan bisa keluar kembali. Seharusnya masih bisa dengan menggunakan emergency lendinggir dengan cara melakukan jatuh bebas sebenarnya masih bisa tapi karena pilot lupa pada saat itu mengalami panik dan stres berat,”

Pada saat landing tanpa roda seharusnya pesawat itu bisa cepat berhenti. Tapi karena mendaratnya ditengah landasan akhirnya pesawat itu terus melaju ke ujung landasan, dan tidak bisa di rem karena tidak ada roda. Akhirnya pesawat tersebut keluar landasan masuk ke rumput-rumput, fungsi rumput disetiap landasan itu untuk menghambat jalannya pesawat tapi di ujung landasan itu ada ujung beton atau tembok yang mana fungsinya untuk pemancang ils instrumen landing system pasang di tembok itulah yang membuat kecelakaan atau tragedi yang tidak diinginkan terjadi sehingga 179 korban meninggal dunia.

Captain hanafi menegaskan, Faktor utama kecelakaan Bird Strike bukan human error karena Korea dalam safety sangat mementingkan keselamatan penerbangan. Karena penyebab utamanya adalah Bird Strike yang membuat ancang-ancang mendarat dengan go round tanpa meneruskan pendaratan yang berpotensi selamat walau tanpa power.

“Pesan kepada para penumpang Khusus kepada penumpang pada boarding pada saat pramugari mendemo atau meragakan liveest memberitahu pintu keluar kemana itu agar diperhatikan. Supaya  pada  saat terjadi hal yang tidak diinginkan kasus Jeju Air ini, atau mungkin kasus-kasus  yang lainnya yang tidak bisa kita sebutkan bisa mengetahui pada saat terjadi kecelakaan. Saya mau lewat mana nih, pintu mana yang terdekat dengan saya, jendela mana yang terdekat dengan  saya, kalau dia sibuk dengan  ngobrol bercanda, baca buku, main handphone, tidak mendengarkan pramugari sedang mendemo. Itu menjadi suatu kesalahan sendiri yang mengakibatkan panik kalau terjadi kecelakaan di darat. Mau keluar lewat mana ini, mana pintu keluar akhirnya ga sadar terjebak dalam suasana kepanikan,”