Viral Dugaan Kasus Bullying Siswa SMP, Keluarga "B" Beberkan Fakta Sebenarnya

Paman B menunjukkan video perkelahian B dan RDA
Sumber :
  • Fitri Anggiawati/VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Dugaan kasus bullying yang belakangan ramai dibicarakan masyarakat Banyuwangi dengan melibatkan pelajar SMP dari sebuah sekolah negeri di Kota Banyuwangi terus bergulir. 

Polres Situbondo Bangun Sumur Bor, Ratusan Keluarga Dapat Suplai Air Bersih

Narasi yang beredar, korban RDA yang berusia 13 tahun dihajar secara brutal oleh terduga pelaku B yang merupakan teman seangkatannya hingga retak tulang tangan dan harus menjalani operasi. 

Terbaru, pihak terduga pelaku B angkat bicara dengan membeberkan fakta bahwa awal mula insiden pemukulan adalah karena provokasi dari kakak kelas RDA dan B. 

Polres Situbondo Sita 524 Miras Jenis Arak

Paman korban Hamzahnudin mengatakan bahwa pada awalnya RDA maupun B sama-sama tak ada niatan untuk adu jotos, namun kakak kelas terus memaksa keduanya untuk bertikai. 

"Keduanya tidak ada niatan (bertengkar) sama sekali," katanya kepada Banyuwangi.viva.co.id.

Begini Cara Polres Situbondo Peringati Hari Bhayangkara ke-78

Hamzah mengurai, terdapat 2 lokasi perkelahian, yaitu di lingkungan sekolah di mana beredar video RDA dan B sedang diadu oleh kakak kelas mereka, sementara insiden lain terjadi di area Gedung Wanita Paramitha Kencana. 

Dari bukti video yang ditunjukkan paman korban kepada media, tampak RDA dan B sedang berada di belakang sebuah gedung kelas saling berhadapan dan tampak canggung, namun ada gestur provokasi dari pihak ketiga. 

Dalam video yang tersebar tanpa audio tersebut tampak remaja laki-laki dengan jaket berwarna abu-abu yang merupakan kakak kelas keduanya sedang memprovokasi dan memegang tangan RDA untuk melayangkan pukulan ke arah B. 

Usai dipukul, B yang tampak terima kemudian membalas pukulan RDA dengan pukulan dan tendangan, sementara kakak kelas yang semula menjadi provokator hanya menonton perkelahian keduanya. 

Setelah perkelahian di lingkungan usai, masalah tak benar-benar selesai, melainkan RDA mendatangi kampung korban karena merasa tak terima atas perkelahian yang terjadi. 

"Teman RDA whatsapp ke teman B bahwasannya tidak terima, jadi dia mendatangi B dan sempat akan berkelahi, namun karena banyak orang, pindah lokasi ke area gedung wanita," jelas Hamzah. 

Perkelahian tak terelakkan antara RDA dan B, keduanya saling adu jotos, dan RDA disebut jatuh ke selokan saat keduanya berkelahi.

Saat jatuh itulah, tangan RDA menahan badannya, yang kemudian disinyalir menjadi penyebab retak tulang yang kini dialami. 

Meski begitu Hamzah tetap mengakui kesalahan yang telah dilakukan keponakannya karena mengakibatkan luka pada orang lain, namun meski begitu ia berharap kasus tersebut untuk ditelusuri betul-betul dari penyebab awal. 

"Saya serahkan ke kepolisian," tandasnya.