Penuhi Undangan Sahur Bersama Paguyuban PKL Bondowoso, Sinta Nuriyah Ajak Masyarakat Berbudi Luhur

Sahur bersama Shinta Nuriyah Wahid
Sumber :
  • Zainul Muhaimin/ VIVA Banyuwangi

Bondowoso, VIVA Banyuwangi –Paguyuban Pekerja Kaki Lima (PKL) Bondowoso Jawa Timur (Jatim), menggelar dialog kebangsaan dan sahur bersama ibu Sinta Nuriyah Wahid, Kamis 28 Maret 2024.

Telinga Anda Berdenging? Ini Penjelasan Medisnya

Dilaksanakan di tempat PKL alun-alun Bondowoso, acara tersebut dipadati oleh ratusan warga Bondowoso dari lintas agama maupun lintas sosial.

Dalam sambutannya, ketua paguyuban PKL Bondowoso, Mujiati mengucap syukur atas kehadiran istri Alm. Presiden keempat Republik Indonesia (RI).

Omahseum, Museum Tentang Budaya dan Sejarah Banyuwangi Abad 13

"Saya menyampaikan banyak terimakasih kepada ibu nyai Sinta Nuriyah yang telah berkenan hadir bersama kami disini dalam rangka sahur bersama. Karena sejatinya kami disini hampir tidak bisa bertemu ibu nyai disebabkan terdapat aturan pada 2017 yang melarang kami mencari nafkah di PKL alun-alun ini," ungkap Mujiati.

Kendati demikian, Mujiati tetap bersyukur karena sampai saat ini para PKL masih bisa mencari nafkah di PKL alun-alun Bondowoso.

Singgung DBHCHT, DPRD Bondowoso Tegaskan Harus Sesuai Aturan

Menurut Mujiati, mendapatkan kesempatan sahur bersama ibu Sinta Nuriyah merupakan kesempatan yang sangat luar biasa.

"Kami disini hanya menyampaikan perihal acara ini melalui grup paguyuban PKL, dan Alhamdulillah banyak teman-teman yang list untuk hadir," ucap Mujiati.

Sementara itu, ibu Sinta Nuriyah menyampaikan rasa kagumnya pada masyakarat yang hadir.

"Saya sebenarnya hanya diundang untuk sahur bersama disini, namun ternyata masyarakat disini sangat kompak dan antusias," kata ibu Sinta.

Sinta Nuriyah juga mengajak masyarakat, dalam kehidupan bernegara harus selalu didasari dengan kebhinekaan.

Sahur bersama Shinta Nuriyah Wahid

Photo :
  • Zainul Muhaimin/ VIVA Banyuwangi

"Disamping itu, puasa jangan cuma dijadikan ibadah tahunan, jangan cuma untuk menggugurkan kewajiban tanpa memahami makna puasa yang sesungguhnya," ujar ibu Sinta.

Dalam kesempatan tersebut, ibu Sinta juga mengajak masyarakat untuk senantiasa berbudi pekerti luhur.

"Puasa itu mengajarkan kita agar berbudi pekerti yang luhur, salah satunya adalah memiliki sifat jujur," pesan ibu Sinta.

Selain itu, ibu Sinta juga berpendapat bahwa puasa mengajarkan kesabaran, saling menghargai, menghormati, tolong-menolong dan saling bisa merasakan penderitaan orang lain untuk berbagi rezeki kemudian bermuara pada terjalinnya persaudaraan.

"Jika kita mengamalkan arti puasa yang sebenarnya bukan cuma kita mendapatkan pahala  yang berlipat, namun sekaligus berperan dalam merawat NKRI," tutup ibu Sinta.