Polwan Tegur Pria Sedang Makan, Netizen Soroti Etika dan Klarifikasi Polri

Potongan Video Polwan Menegur Pria Sambil Makan Viral
Sumber :
  • Screenshot Sosmed/ VIVA Banyuwangi

Surabaya, VIVA Banyuwangi –Sebuah video yang menunjukkan interaksi antara seorang polisi wanita (polwan) dengan seorang pria yang sedang makan di sebuah warung kaki lima (PKL) telah menjadi viral di media sosial, menimbulkan berbagai reaksi dari netizen.

Ini Pesan Suara dr Aulia Risma Pada Ayahnya, Pah Gak Kuat Pah...

Video ini menampilkan polwan yang menegur seorang pria yang makan sambil berbicara, menimbulkan perdebatan mengenai etika dan profesionalisme dalam situasi tersebut.

Video berdurasi pendek ini awalnya diposting oleh akun X (Twitter) Divisi Humas Polri pada 24 Agustus 2024.

KAI Daop 8 Surabaya Kembali Operasikan KA Mutiara Timur, Hadirkan Kenyamanan Baru

Dalam video tersebut, terlihat seorang polwan bersama beberapa anggota polisi berseragam lengkap mendatangi sekelompok pria yang duduk di sebuah warung.

Seorang anggota polisi kemudian bertanya pada seorang pria tentang pekerjaannya, yang dijawab dengan tenang bahwa dia bekerja sebagai teknisi di Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya.

Viral! Pelecehan Seksual Pada Pegawai Pertashop, Warganet Tolong Lacak Pelaku

Namun, situasi berubah ketika polwan tersebut menyela percakapan dan menegur pria tersebut karena berbicara sambil makan. “Eh, Mas, kalau diajak ngobrol sopan, ya, sambil makan? Sopan enggak kaya gitu saya tanya?,” ujar polwan tersebut. Teguran ini yang kemudian memicu banyak komentar dari netizen.

Reaksi Netizen: Sorotan Etika Polwan

Video ini langsung menarik perhatian warganet, dengan sebagian besar dari mereka memberikan komentar yang kritis terhadap tindakan polwan tersebut. Banyak yang menilai bahwa justru tindakan polwan itulah yang tidak sopan karena mengganggu orang yang sedang makan.

"Lah ngapain [kenapa] polisi nanya-nanya orang lagi makan? ada urusan darurat apa sehingga harus mengganggu orang makan?" tulis akun @zanu_freekz7 

Tak lama setelah video tersebut viral, identitas polwan tersebut terungkap. Ia adalah Brigadir Putri Cikita, yang Instagram pribadinya, @putrisirtycikita, langsung diserbu oleh netizen.

Banyak komentar masuk yang menyindir dan mempertanyakan tindakan polwan tersebut.

“Ini yang paling sopan apa bukan sih,” tulis akun @downju di kolom komentar akun Instagram Putri Cikita.

Klarifikasi dari Divisi Humas Polri

Divisi Humas Polri memberikan klarifikasi melalui akun X resminya, @DivHumas_Polri dan menjelaskan video yang viral itu adalah cuplikan dari program televisi bertajuk The Police, yang tayang pada 22 Agustus 2024 pukul 22.45 WIB.

"Halo Sobat Polri, Terima kasih atas saran dan masukannya, Sobat Polri. Kami akan selalu berupaya memberikan pelayanan terbaik dan siap menerima kritik yang membangun untuk perbaikan ke depannya. Perlu diketahui bahwa video tersebut merupakan cuplikan atau potongan dari video lengkap acara The Police," demikian pernyataan resmi dari Divisi Humas Polri.

Divisi Humas Polri menjelaskan, saat itu anggota Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya (Polrestabes Surabaya) sedang menggelar razia (Kamtibmas).

Dalam razia tersebut, sejumlah pria yang duduk di warung tersebut diketahui sedang mengonsumsi minuman keras.

"Pada saat itu, sejumlah pria yang ditemui polwan dan beberapa anggota polisi itu ketahuan pesta minuman keras dan kemudian ditegur. Namun, satu pria yang ditanya-tanya seperti dalam video tidak mengindahkannya," lanjut klarifikasi tersebut.

Divisi Humas Polri juga menambahkan bahwa pria tersebut bahkan sempat menaikkan kakinya ke kursi dan membuang puntung rokok ke arah petugas, yang menyebabkan teguran lisan diberikan oleh polwan.

Respons dari Polrestabes Surabaya

Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polrestabes Surabaya, Komisaris Polisi Haryoko Widhi, dalam pernyataannya melalui pesan WhatsApp pada VIVA Jatim pada Minggu, 25 Agustus 2024.

“Yang Polwan itu bukan anggota Polrestabes Surabaya,” tegas Haryoko, mencoba meluruskan kesalahpahaman yang mungkin timbul akibat viralnya video tersebut.

Pernyataan ini sekaligus menegaskan bahwa Polrestabes Surabaya tidak terlibat langsung dalam kejadian yang viral tersebut, meski peristiwa terjadi di wilayah Surabaya.