Angka Kematian Ibu dan Bayi Tinggi, Dinkes : Semua Ibu Hamil Wajib USG
- pexels
Keterlambatan penanganan disebut Amir juga menjadi salah satu faktor penyebab tingginya angka kematian ibu dan bayi selain keterlambatan diagnosa dan keterlambatan rujukan.
"Penyebabnya terutama karena eklamsi/pendarahan. Pendarahan itu karena tidak segera mendapatkan pertolongan," terangnya.
Hal ini juga yang disebutnya menjadi perhatian Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat mengunjungi Banyuwangi beberapa waktu lalu.
Sementara itu, kini bidan tidak diperbolehkan membuat keputusan sendiri ketika menangani persalinan tanpa berkomunikasi dengan dokter kandungan.
Tak lagi terbatas di rumah sakit pemerintah, Amir mengatakan kini pihaknya melibatkan seluruh dokter spesialis obgyn dan spesialis anak dari seluruh rumah sakit di Banyuwangi untuk terlibat dalam program tersebut.
"Saat ini sedang kita bagi, seluruh dokter spesialis obgyn dan spesialis anak di Banyuwangi mengampu puskesmas, dokter dan bidan mana. Bidan harus terus konsultasi, dan dokter yang mengampu 24 jam membantu memberikan konseling," bebernya.
Untuk diketahui, langkah ini sejalan dengan upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat, di mana harapan hidup akan meningkat dan sumber daya manusia unggul jika dapat menangani tiga indikator, di antaranya kematian ibu, kematian bayi, dan stunting.