Jamasan Pusaka Banyuwangi: Melestarikan Tradisi Sakral dan Warisan Budaya Jawa

Jamasan Pusaka Banyuwangi Melestarikan Tradisi Warisan Budaya
Sumber :
  • jumroini subhan / Viva Banyuwangi

Setelah doa bersama, prosesi sakral dimulai di bawah kepemimpinan Sutjipto, seorang warga dari Desa Kemiren. Semua peserta prosesi ikut merayakan dengan makan bersama hidangan yang telah disajikan. Berbagai hidangan lezat tersedia, termasuk nasi tumpeng kuning, tumpeng putih, sego golong, pecel pitik, tumpeng buceng lulut, jenang suro, jajan pasar, dan masih banyak lagi.

Pawai Ta'aruf Memukau di Acara Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) XXX Jawa Timur

Dengan penuh kehangatan, makanan-makanan istimewa ini disantap oleh seluruh hadirin, menciptakan suasana kebersamaan yang menggugah selera. Hidangan-hidangan tersebut tidak hanya menggoda lidah, tetapi juga mencerminkan keanekaragaman budaya dan tradisi yang hidup dalam masyarakat Desa Kemiren.

Prosesi ini tak hanya menyatukan orang-orang dari berbagai latar belakang, tetapi juga menjadi momen penting dalam perayaan.

Wow! Warga Banyuwangi Pakai Kostum Ala Mentaraman Yogyakarta di Karnaval Desa Tapanrejo, Muncar

Makan bersama setelah upacara memberikan kesempatan bagi semua peserta untuk saling berbagi cerita, pengalaman, dan kebahagiaan. Semangkuk jenang suro yang manis dipadu dengan cita rasa gurih pecel pitik dan aroma harum nasi tumpeng, semuanya menjadi kenangan berharga yang akan terus diingat dan dikenang oleh setiap hadirin.

Tak hanya sekadar mencicipi hidangan, makan bersama ini juga menjadi simbol persaudaraan dan kebersamaan dalam masyarakat Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi. Tepat di bawah langit yang cerah, canda tawa dan keceriaan melingkupi meja makan, menghadirkan kehangatan yang tak terlupakan.

Egrang, Permainan Tradisional yang Nyaris Punah Digerus Zaman

Dengan beragam pilihan kuliner tradisional yang disajikan, setiap hidangan memiliki cerita dan makna tersendiri, seolah menjadi simbol kekayaan budaya dan warisan leluhur yang masih dijaga dengan baik. Dan sambil menikmati setiap suapan, mereka juga mengenang dan memuliakan leluhur serta mengucapkan terima kasih atas berkah dan rejeki yang diberikan.

Sejenak, waktu berhenti dan kehidupan dirasakan begitu indah. Prosesi sakral dan makan bersama ini menjadi wujud nyata bahwa tradisi dan budaya adalah harta paling berharga yang akan terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Desa Kemiren, dari generasi ke generasi.

Halaman Selanjutnya
img_title