Tradisi Nyekar, Berkah Bagi Pedagang Bunga Musiman di Banyuwangi

Ibu Binti Penjual bunga di TPU Jajag, Banyuwangi
Sumber :
  • Jumroini Subhan

Banyuwangi – Penjual bunga tabur mulai bermunculan di dekat makam di Banyuwangi menjelang Hari Raya Idul Fitri 2023

ASDP Banyuwangi Mudahkan Pemotor Masuk Kapal, Ini Alasannya

Penjual bunga musiman ini memenuhi tepi jalan depan makam yang kebetulan dekat dengan jalan raya, salah satunya terdapat di jalan Raya Bangorejo Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi. 

Lokasi tersebut tidak jauh dari kawasan pasar sore, di mana sejumlah penjual menjajakan bunga tabur.

Ritual Sakral Seblang Olehsari Dimulai, Jangan Sampai Terlewat

Para penjual duduk di sebelah meja yang dipenuhi dengan berbagai macam bunga tabur dan sudah diatur dengan rapi. 

Bunga tabur tersebut dijual untuk kebutuhan ziarah ke pemakaman menjelang Lebaran atau bisa dikenal sebagai nyadran dalam budaya Jawa.

3 Hari, Pengunjung Objek Wisata Pasir Putih Situbondo Saat Lebaran Dekati Angka 4.000

Pedagan bunga musiman berjajar di pinggir jalan

Photo :
  • Jumroini Subhan

“Monggo mas, yang mana? Kalau yang bungkusan kecil harganya 5 ribu rupiah, kalau yang bungkusan besar harganya 10 ribu rupiah,” ujar salah satu penjual bunga tabur, Binti (57), saat menawarkan kepada pembeli.

Binti merupakan salah satu penjual bunga tabur musiman yang muncul menjelang Ramadan dan Lebaran. Ia mulai berjualan sejak pukul 05.00 WIB hingga 17.00 WIB. “Saya sudah berjualan selama 3 hari hingga hari terakhir ini,” terangnya.

Binti mengaku bunga yang dijual didatangkan dari pulau Bali. Ia mengungkapkan bahwa keuntungan sepanjang bulan Ramadhan sangat luar biasa, namun ia mengaku hasil penjualan bunga lebih ramai menjelang Lebaran dibandingkan menjelang Ramadhan. 

“Jelang lebaran ini lebih ramai pembeli dibandingkan kemarin menjelang Ramadhan. Mungkin karena banyak orang yang mudik. Sejak awal berjualan setiap harinya, saya mendapat untung sekitar 400 ribu rupiah,” ungkap Binti.

Binti memanfaatkan momen menjelang Lebaran ini untuk berjualan bunga tabur, mengingat banyak yang meminta untuk dibawa ziarah ke makam atau nyadran. Bunga yang dijual tersebut ditata berisikan bunga melati, kantil, kenanga, hingga mawar merah dan putih.

“Saya sudah lama berjualan di sini, namun hanya pada hari-hari tertentu seperti Jumat Legian, Kamis Kliwon, menjelang Ramadhan dan sekarang menjelang Lebaran,” ucap Binti yang berdomisili di Dusun Petahunan, Desa Jajag, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi.

Binti adalah salah satu pedagang bunga tabur dadakan. Dalam keseharian Ia bekerja sebagai buruh petani dan memanfaatkan momen menjelang lebaran ini untuk mencari penghasilan tambahan. 

“Karena ada musim menjelang Lebaran, maka saya jual bunga lagi. Namanya rakyat kecil, apa saja dikerjakan untuk bisa makan," tambah Binti.

Binti mengatakan bahwa ia berencana untuk terus menjual bunga tabur beberapa hari setelah Lebaran. Hal ini dikarenakan masih banyak masyarakat yang melakukan tradisi ziarah ke makam, baik menjelang maupun setelah Lebaran.