Omset Pasar Takjil di Banyuwangi Capai Rp 8,2 Miliar dalam 2 Minggu

Bupati coba jajanan di pasar takjil
Sumber :
  • Antara/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Omset pasar takjil yang melibatkan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) se-Kabupaten Banyuwangi mencapai Rp 8,2 miliar di hari ke-15 berlangsungnya Ramadhan

Telinga Anda Berdenging? Ini Penjelasan Medisnya

Laporan tersebut diperoleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Perdagangan (Diskop UMP) Banyuwangi dari 30 titik pasar takjil yang tersebar di seluruh penjuru Banyuwangi. 

“Omset yang beredar di hari pertama mencapai Rp 546 juta se-Banyuwangi,” ungkap Kepala Diskop UMP Banyuwangi, Nanin Oktaviantie pada Banyuwangi.viva.co.id.

RKM Bagikan Kupon 3S, Buat Pelaku UMKM Gembira

Meski fluktuatif, namun Nanin menyebut rata-rata omset yang dihasilkan dari pasar takjil tetap ada di kisaran Rp 500 juta setiap harinya. 

“Ini berarti ekonomi di Banyuwangi pergerakannya sangat cepat,” ujar Nanin. 

Omahseum, Museum Tentang Budaya dan Sejarah Banyuwangi Abad 13

Sehingga kemudian cerminan ekonomi sehat tersebut dapat dirasakan manfaat positifnya oleh para pedagang saat perayaan Hari Raya Idul Fitri. 

Untuk diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi memfasilitasi digelarnya pasar takjil atau biasa disebut Festival Ngerandu Buko di berbagai titik. 

Dalam bahasa Osing yang merupakan suku asli di Banyuwangi, Ngerandu Buko memiliki arti menunggu waktu berbuka dan pasar takjil biasanya buka pukul 15.00 WIB hingga 20.00 WIB.

Terdapat total 1.354 UMKM yang terlibat dan tersebar di seluruh titik pasar takjil yang berlangsung serentak mulai 12 Maret 2024 hingga 9 April 2024.