Realisasi Program Hanpangan, Pangdam V Brawijaya Dorong Optimalisasi Sawah Tadah Hujan di Jawa Timur

Pangdam V Brawijaya memimpin AKS di Banyuwangi
Sumber :
  • Dok. TNI AD/ VIVA Banyuwangi

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Rafael Granada Baay mendorong optimalisasi sawah tadah hujan penghasil jagung dan padi di Jawa Timur sebagai bagian dari realisasi program Ketahanan Pangan (Hanpangan) TNI AD

GLC Gelar Bimtek Peningkatan Pendapatan RSUD BLUD

Hal tersebut disampaikan Rafael saat mempimpin Apel Komandan Satuan (AKS) Kodam V Brawijaya yang digelar di GOR Tawangalun, Banyuwangi. 

Jawa Timur sebagai salah satu daerah penghasil beras terbesar di Indonesia dengan luas sawah tadah hujan 498.088 hektar disebutnya belum melakukan pemanfaatan secara maksimal karena hanya panen setahun sekali. 

Diduga Konsleting Listrik, Kebakaran Melanda Rumah Warga

“Yang termanfaatkan hanya 36 ribu hektar dan bisa panen 2-3 kali pertahun,” kata Rafael pada Banyuwangi.viva.co.id.

Rafael menambahkan, peristiwa tersebut sangat rawan untuk menghadapi fenomena El Nino yang diperkirakan akan terjadi setelah bulan Juli. 

Lahan Gambut di Hutan Gunung Bromo Ludes Terbakar

Sehingga kemudian TNI AD akan melakukan langkah-langkah pendampingan kepada para petani untuk optimalisasi program tersebut. 

Kini, pelaksanaan program Hanpangan diuraikan Rafael, telah memasuki tanam kedua dengan total luas tanah 298 ribu hektar yang diharapkan kelak dapat mendukung upaya Indonesia untuk dapat melakukan ekspor beras. 

Halaman Selanjutnya
img_title