Fakta Kehidupan Unik dan Kepercayaan Suku Tengger di Kawasan Bromo
- wisato id
Budaya, VIVA Banyuwangi –Suku Tengger, penghuni kawasan Bromo, memiliki kehidupan dan tradisi yang kaya dengan nilai budaya. Sebagai keturunan Majapahit, suku ini berhasil melestarikan warisan budaya dan kepercayaannya meskipun hidup di tengah arus modernisasi. Berikut adalah gambaran unik tentang kehidupan mereka:
1. Agama yang Menyatukan Tradisi Hindu, Buddha, dan Kepercayaan Lokal
Masyarakat Tengger menganut kepercayaan yang merupakan perpaduan antara agama Hindu, Budha, dan kepercayaan tradisional. Mereka dikenal dengan upacara-upacara adat seperti Kasada dan Karo. Upacara ini mencerminkan penghormatan kepada Sang Hyang Widhi dan leluhur, sekaligus simbol perayaan alam semesta. Dalam setiap ritual, mereka menggunakan mantra khusus dengan kata "Hong," yang menunjukkan elemen spiritual unik.
2. Harmoni dengan Alam
Sikap hidup suku Tengger sangat erat dengan konsep harmoni alam. Mereka percaya bahwa menjaga keseimbangan alam adalah kewajiban utama manusia. Tradisi seperti Pujan Kasanga dilakukan untuk mengusir roh jahat dari desa, sementara upacara Liliwet bertujuan melindungi hasil panen dari malapetaka.
3. Tradisi Siklus Kehidupan
Setiap tahapan kehidupan dirayakan dengan ritual khusus, seperti:
- Sesayut: Upacara kehamilan untuk calon ibu.
- Brokohan: Syukuran setelah kelahiran bayi.
- Praswalagara: Upacara perkawinan dengan aturan adat ketat.
- Entas-entas: Ritual kematian untuk menghormati arwah yang telah tiada.
Upacara-upacara ini menghubungkan manusia dengan leluhur dan lingkungan mereka.
4. Sistem Sosial dan Filosofi Kehidupan
Suku Tengger dikenal dengan filosofi hidup yang sederhana dan penuh toleransi. Mereka menjunjung tinggi kesetiaan baik terhadap tradisi, keluarga, maupun komunitas. Nilai-nilai seperti prasaja (kesederhanaan), pranata (ketaatan), dan setya mitra (setia kawan) tercermin dalam interaksi sehari-hari mereka.
5. Wisata Budaya yang Memukau
Selain keindahan Gunung Bromo, tradisi dan upacara adat masyarakat Tengger menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Upacara Kasada, misalnya, menjadi momen sakral yang tidak hanya mengundang wisatawan domestik tetapi juga internasional. Upacara ini dilakukan di Pura Agung Poten, yang terletak di lautan pasir Gunung Bromo.
Kehidupan suku Tengger adalah perpaduan indah antara spiritualitas, harmoni alam, dan tradisi leluhur. Kekayaan budaya ini menjadikan mereka salah satu aset pariwisata budaya Indonesia yang sangat berharga. Dengan menjaga dan melestarikan tradisi ini, suku Tengger tidak hanya mempertahankan identitasnya, tetapi juga memperkaya keragaman budaya Nusantara.