Selain Terkenal Dengan Batik Gajah Olingnya, Ternyata Banyuwangi Juga Memiliki Batik "Motif Bagoja"

Proses produksi batik tulis warga binaan lapas kelas II ABanyuwangi
Sumber :

Banyuwangi – Siapa sangka keterampilan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Kelas IIA Banyuwangi, Jawa Timur, mampu untuk menghasilkan produk seperti kain batik khas Banyuwangi dengan motif dan karakter berbeda.

Pasutri Pemakai Sabu Ditangkap Polisi, ini Jumlah Barang Bukti yang Diamankan

 

Selain sebagai salah satu karya seni produk kain batik ini menjadi sumber penghasilan para WBP selama hidup di dalam penjara.  

Batik Gajah Oling Banyuwangi Tampil di Jaket Valentino Rossi

 

"Para warga binaan menciptakan sebuah kaya batik tulis motif bagajo Jeruji yang memiliki ciri khas tersendiri," Kata Kalapas Wahyu indarto, Minggu (16/04/2023). 

Berselimut Haru Peringatan Hari Ibu, Warga Binaan Sungkem dan Basuh Kaki Sang Ibu

 

Bagajo merupakan kepanjangan dari batik Gajah Oling. Bagajo sendiri memiliki ciri khas tersendiri terdapat ornamen gelang-gelang yang menghiasi motif Gajah Oling, yang merupakan motif khas batik asli Banyuwangi.

 

Kegiatan membatik merupakan sebagai pembinaan dan bimbingan diberikan untuk bekal para WBP setelah menjalani masa tahanan.

 

"Karya tulis batik yang dibuat oleh WBP sudah siap dipasarkan untuk umum," kata Wahyu.

 

Untuk itu, pihaknya akan terus mendorong terhadap hasil keterampilan dan kreatifitas para warga binaan dengan menghasilkan produk yang memiliki nilai ekonomis. 

 

"Di samping itu para WBP selain bisa menghasilkan barang kerajinan kain batik bernilai ekonomis dan berkualitas yang menghasilkan cuan," ujarnya.

 

Terbukti, batik tulis karya warga tahanan lapas mendapatkan apresiasi karena produk yang berkualitas. Beberapa waktu lalu mendapat pesanan dari ketua pipas kemenkumHAM Jawa Timur. 

 

"Kita dapat pesanan batik tulis dari ketua Pipas KemenkumHAM Jatim sebanyak 55 potong dan nanti gelombang ke 2 sekitar 200 potong", tegas Wahyu.

 

Sementara itu, kalapas menyebut Semua produk hasil kerajinan tangan para warga binaan nantinya akan dipampang di galeri milik lapas, selain itu juga akan dititipkan ke beberapa toko oleh-oleh. Hasil penjualan kerajinan tangan, para warga binaan mendapat upah bagi hasil, dan pembagian lainnya akan disetor ke negara sebagai penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dan membiayai kegiatan pembinaan lainnya.