Kasek SMPN 4 Banyuwangi Minta Korban Perundungan Cabut Laporan Guna Selamatkan Karir

Ilustrasi tekanan bullying
Sumber :
  • Pixabay

Banyuwangi, VIVA Banyuwangi – Kepala sekolah (Kasek) SMPN 4 Banyuwangi meminta keluarga korban RDA (13) yang terlibat kasus kekerasan dan dugaan perundungan antar pelajar di sekolah tersebut untuk mencabut laporan yang sudah dilayangkan ke Polresta Banyuwangi. 

Perundungan Siswa SMP di Banyuwangi, Pemkab Gerak Cepat Tuntaskan Masalah

Permintaan tersebut disampaikan ketika kasek mengunjungi RDA di RSUD Blambangan saat dirawat intensif setelah terlibat perkelahian dengan temannya yang berinisial B pada Jumat, 13 Oktober 2023.

"Yang kami sayangkan, pada saat kasek mendatangi rumah sakit, menurut keluarga korban, kasek tidak berbicara mengenai keadaan RDA tapi malah minta dicabut perkaranya," beber salah satu kuasa hukum korban Nur Abidin S.H kepada Banyuwangi.viva.co.id.

Puluhan Guru SMP Ikut Pelatihan Kesehatan Reproduksi

Lanjutnya, masih menurut keterangan keluarga RDA, penyebab kasek meminta laporan dicabut adalah apabila kasus terus berkepanjangan, kasek tersebut berujar bahwa dirinya dapat dipindahtugaskan. 

"Namun tidak direspon oleh keluarga RDA," ujarnya. 

Aksi Bullying, Coreng Dunia Pendidikan Berbasis Agama Di Lumajang

RDA alami patah tulang tangan

Photo :
  • Istimewa

Sehingga kemudian, untuk pelaporan ke Polresta Banyuwangi masih berlanjut serta kini telah naik ke tahap penyidikan.

Kuasa hukum berharap, selain pemeriksaan terhadap anak-anak yang terlibat, aparat dapat mengembangkan penyidikan ke semua pihak yang dirasa bertanggungjawab. 

"Karena AKH (anak yang berkonflik dengan hukum) bisa karena beberapa faktor, mungkin dari pola asuh yang salah atau lingkungan yang salah," ujarnya. 

Dan karena peristiwa dugaan perundungan terjadi di sekolah, maka ia juga turut meminta pertanggungjawaban dari pihak sekolah yang menurutnya hal tersebut menjadi bukti akan lemahnya pengawasan di lembaga tersebut. 

"Kalau menurut saya, kepala sekolah harus bertanggung jawab secara pidananya," tegasnya. 

Mengenai pelaporan B disebutnya juga terus berjalan, karena untuk peristiwa di sekolah, tak dipungkiri bahwa RDA dan B menjadi korban AKH akibat dorongan dari pihak ketiga yaitu kakak kelas agar keduanya bertikai, namun tidak saat di lokasi kedua. 

"Untuk yang kejadian di gedung wanita, itu murni memang AKH," tandasnya.

Terkini, kondisi fisik RDA telah berangsur pulih dan pulang dari rumah sakit, namun masih mengalami trauma dan ada permintaan untuk pindah sekolah. 

Sementara itu, saat Banyuwangi.viva.co.id mencoba menkonfirmasi hal tersebut, kasek SMPN 4 Banyuwangi sama sekali enggan merespon pesan dan panggilan yang telah diupayakan.